Auto Keirning Cars

Reviews Sport Car Collection Of Various Sources

Auto Keirning Cars

Reviews Sport Car Collection Of Various Sources

Auto Keirning Cars

Reviews Sport Car Collection Of Various Sources

Auto Keirning Cars

Reviews Sport Car Collection Of Various Sources

Auto Keirning Cars

Reviews Sport Car Collection Of Various Sources

Showing posts with label bacaan remaja. Show all posts
Showing posts with label bacaan remaja. Show all posts

Monday, April 6, 2009

10 Trik Jitu Mendapat & Mempertahankan Persahabatan

Pernah dengar tembang That's what friends are for, yang dilantunkan Dionne Warwick kan? Lirik lagu yang pernah sangat ngetop di tahun 80-an itu, kayaknya pas untuk menggambarkan betapa pentingnya sebuah persahabatan.

Sahabat itu memang bukan sekadar menjadi teman curhat, teman gaul, tapi juga teman kita di segala suasana, suka maupun duka. Nggak heran, saking pentingnya, maka harga persahabatan itu tak bisa ditawar-tawar. Bahkan tidak pernah bisa tergantikan.

Itulah kenapa tidak sedikit orang yang mengaku menjalin sebuah pertemanan itu sulit, apalagi membangun persahabatan yang diyakini lebih kental unsur kedekatannya itu. Padahal, upaya dan inisiatif mereka dalam membangun persahabatan, tidak bisa dikatakan sembarangan. Bukan cuma rajin menelepon atau mengundang main ke tempat kos, tapi ada juga yang sampai memenej waktu sedemikian rupa agar bisa kursus bahasa Jepang bersama-sama. Kalau begitu, dimana letak kesalahnnya?


Mungkin nggak ada yang salah. Tapi, untuk mendapat sahabat sejati itu memang perlu bersabar. Hal terpenting adalah tidak memaksakan kehendak. Biarkan benih kebersamaan muncul dan tumbuh secara alami. Ada baiknya juga untuk berpegang pada filosofi To have a friend, be a friend. Artinya, bila ingin mendapatkan sahabat, maka Anda harus menjadi sahabat bagi orang itu.

Selain berpegang pada filosofi itu, guna mendapatkan kualitas persahabatan yang solid, Anda bisa mengikuti beberapa langkah berikut ini:

1. Jadilah diri sendiri. Jika Anda percaya kalau diri Anda cukup worthy bagi sebuah persahabatan, maka sikap dan perilaku Anda akan terlihat dari segala hal yang Anda lakukan. Nah, banyak orang yang merasa nyaman dan berpikir positif bila berkawan dengan mereka yang memiliki rasa percaya diri yang cukup baik.

2. Loyal. Sifat loyal merupakan salah satu pilar utama dalam sebuah persahabatan yang solid. Bagaimana tidak. Anda tentunya ingin dipercaya dan bisa mempercayai sahabat Anda bukan? Pun Anda tentu ingin sahabat Anda tetap bersama Anda di saat Anda tengah dalam kesulitan, begitu juga sebaliknya. Untuk itulah dibutuhkan yang namanya rasa setia.

3. Tidak anti kritikan. Sahabat yang sebenarnya konon adalah mereka yang tidak cuma rajin memuji tapi gemar pula memberi kritikan positif. Untuk itu Anda tak perlu anti dengan kritikan mereka karena toh tujuannya demi kebaikan Anda juga bukan?

4. Ringan tangan. Sahabat Anda akan sangat menghargai segala kebaikan dan pertolongan yang Anda berikan. Terlebih jika Anda melakukannya dengan ketulusan hati tanpa embel-embel sesuatu dan tanpa harus diminta olehnya.

5. Fair-minded. Sebagai sahabat, tentunya akan lebih baik jika Anda menelaah sebuah persoalan bersama dari sudut pandang yang berbeda. Cara tersebut kemungkinan akan lebih cepat menyelesaikan permasalahan.

6. Mau mendengar. Dalam menjalin persahabatan, Anda sebaiknya bukan cuma asal mendengar curhat-nya, tapi cobalah untuk memberikan perhatian dan jangan memonopoli pembicaraan.

7. Jangan gunakan teman Anda sebagai penasihat pribadi. Kenapa? Dikit-dikit, curhat, pasti bikin Anda jadi teman yang membosankan. Lain halnya bila Anda telah bertanya pada sahabat Anda apakah ia mau mendengarkan masalah Anda.

8. Berbagi kebahagiaan dengan sahabat. Jangan cuma waktu curhat saja Anda ingat teman, tapi waktu lagi bahagia juga perlu.

9. Jangan lupa ultah teman. Mengingat hari-hari khusus teman adalah keharusan. Kirim kartu atau bunga, untuk menunjukkan bahwa sahabat Anda bernilai besar.

10. Tunjukkan bahwa Anda memikirkan dia ketika Anda tidak bersamanya. Caranya macam-macam, bisa kirim kartu, e-mail, SMS, atau tinggalkan pesan di teleponnya, bila tidak sempat bertemu. Atau, bisa juga Anda kirim artikel dari majalah yang dia sukai. (eno/hannie)

Sunday, January 18, 2009

Cewek Begini, Cowok Begitu

Coba dicermati! Ini bukan masalah jenis kelamin, tapi soal perbedaan sikap, pandangan, cara berpikir, dll. Cowok-cewek memang memiliki banyak perbedaan. Dalam hal asmara, misalnya, kendati -terkadang- tampil pasif, ternyata cewek memiliki pengalaman bercinta lebih banyak ketimbang cowok.



Ini karena cewek ternyata lebih dewasa, mudah melupakan dan bisa menerima kenyataan -seperti- putus cinta. Ada lagi perbedaan lainnya. Coba perhatikan sikap yang ditunjukkan cowok-cewek dalam merespon sesuatu.

Mungkin karena sifatnya yang "cuek", tidak perdulian dan jarang meneteskan air mata, tak heran kalau cowok selalu menjadi "kambing hitam" atau pihak yang dibenci bila sebuah hubungan asmara terpaksa berakhir. Sebaliknya, cewek selalu nampak lebih menderita akibat putus cinta.

Dalam Liking and Loving: An Invitation to Social Psychology (1973), Zick Rubin, mengatakan bahwa cowok sebenarnya lebih rapuh, cengeng dan naif soal cinta. Cowok selalu menjadi pihak yang merasa lebih sakit hati akibat putus cinta. "Karena hal itu, biasanya cowok akan lebih hati-hati. Itulah kenapa cowok memiliki pengalaman bercinta lebih sedikit dari cewek, karena setelah putus, cowok akan sulit untuk jatuh cinta lagi," kata Rubin.

Dr. Clay Tucker-Ladd, penulis buku-buku psikologi, mengatakan bahwa cewek selalu ingin menempatkan dirinya sebagai pasangan yang ideal. Sebaliknya, karena pengalaman -yang tidak selalu mulus-, cowok kerap bersikap biasa-biasa saja. "Kendati mudah tertarik dengan kecantikan dan kebaikan cewek, namun sulit bagi cowok untuk menghapus rasa sakit akibat putus cinta."

Cowok, kata Rubin, lebih percaya pada romantisme. Cowok bisa memutuskan apakah dia jatuh cinta atau tidak, hanya dengan mendengar kata hatinya. "Sekali saja intusisi cowok berkata 'Ini dia soulmate saya' ketika bertemu seorang cewek, maka ketika itu pula mereka akan jatuh cinta kepada cewek itu," ungkap Rubin. "Sebaliknya, cewek selalu banyak pertimbangan dalam memutuskan sesuatu."

Kendati percaya pada romantisme, tapi jangan kaget, karena cowok kerap merefleksikan cinta mereka dengan cara yang tidak romantis. "Cowok akan lebih menghargai cewek yang rajin mencuci pirinng dan pakaian ketimbang cewek yang menghujaninya dengan ciuman. Padahal cewek justru menginginkan sebaliknya."

Bila disarankan untuk membahagiakan pacar atau istri, maka harap maklum, karena cowok akan lebih suka mencucikan mobil pacar atau istri daripada memberi pelukan dan ciuman. Dalam memandang keintiman, misalnya, cewek menerjemahkan keintiman sebagai ngobrol berdua di tempat redup atau makan malam di sebuah restoran sepi dengan candle light. Tetapi bagi cowok, keintiman itu artinya kerja bakti, alias melakukan sesuatu bersama-sama.


Cewek selalu memiliki tenggang rasa dan lebih bisa menjaga hubungan. Sedangkan cowok selalu "cuek" dan main "hantam kromo". Cewek selalu memikirkan bagaimana cara membagi penghasilannya dan cowoknya untuk dia sendiri, keluarga dan teman-teman. Sedangkan cowok, tak pernah mau pusing dengan masalah duit.

Cewek biasanya lebih cerewet. Cewek juga sering mengeluh soal hubungan dan masalah yang dihadapi. Sedang cowok tidak begitu peduli dan selalu menganggap semuanya biasa-biasa saja. Cewek selalu ingin menyelesaikan masalah dan perbedaan pendapat yang ada dengan tuntas, sedang cowok justru ingin melupakannya. Begitulah dunia Venus dan Mars!!!

Sunday, January 11, 2009

Dijadiin Pacar atau Teman, Ya?

Katanya hanya teman biasa, tapi kok cemburu sih waktu dia ngapelin calon pacarnya? Ada feeling juga, ya? Atau cinta platonis? Tidak usah malu mengakuinya. Bukan hanya kamu kok yang pernah naksir sama sahabat sendiri. Hal ini sering terjadi pada setiap cowok yang menjalin persahabatan dengan cewek, atau sebaliknya.

Ngomong-ngomong, kenapa tidak pacaran saja? "Dilema! Dia baik sih, tapi kami nggak mungkin pacaran. Dia teman saya yang paling baik. Swear, kami nggak punya perasaan apa-apa kok!," kata seorang cewek yang ditanyai Astaga!com, di Jakarta. Kenapa begitu susah ya?



Seperti hukum aksi-reaksi Newton, setiap sebab, selalu ada akibatnya. Setiap perbuatan, akan ada imbalannya. Memang tidak selalu buruk, tetapi juga tidak selalu baik. Demikian pula dalam sebuah hubungan, kalau kamu berlaku sebagai sahabat, maka kamu akan mendapat imbalan perlakuan sebagai seorang sahabat.

Sebaliknya, kalau kamu memposisikan diri sebagai pacar, maka dia -mungkin- akan memperlakukan kamu sebagai seorang pacar. Tapi semua itu relatif, tergantung dari sudut mana kamu melihatnya. Tergantung dari cara kamu memperlakukan dia, mood dan situasi yang terbentuk di antara kalian.

Sebelum membuat keputusan, mari kita berpikir logis. Kalau kamu berpikir persahabatan jauh lebih penting dari asmara, maka kamu harus rela membuang perasaaan cinta yang sangat dalam kepada dia. Kamu juga harus rela melihat dia berjalan bergandengan dengan orang lain. Silakan mengurut dada waktu melihat dia memeluk atau dipeluk, atau bahkan ketika dia mencium (atau dicium) pacarnya.

Kamu harus rela hanya menjadi "keranjang sampah" atau tempat mengadu ketika dia sendu. Bisa dimengerti bila kamu merasa sebagai orang paling mengerti perasaannya, apalagi bila hubungan persahabatan kalian sudah berjalan lama. Tapi ingat, begitu dia memiliki pacar, maka posisi kamu tak lebih dari seorang teman. Sekali lagi, kamu hanya "keranjang sampah" baginya.

Kalau kamu ingin mempertahankan persahabatan, maka kamu juga harus siap menerima kenyataan bahwa hubungan kamu dan dia tidak akan berkembang lebih lanjut, atau stagnan atau jalan ditempat alias "segitu-gitu" saja. Lebih buruk lagi, bisa jadi dia akan mengurangi intensitas jalan bareng atau berkunjung ke rumah kamu karena harus ngapel dulu.

Tapi, apa yang akan terjadi kalau kamu dan dia "jadian"? Sayangnya, tidak ada jaminan kisah asmara yang lahir akan mengesankan seperti yang dibayangkan sebelumnya. Sebaliknya, kamu harus siap-siap kehilangan tempat "curhat" bila ada masalah soal asmara. Bayangkan kepada siapa kamu harus mengadu kalau sedang marahan dengan dia -sahabat yang akan menjadi pacarmu itu-?

Lebih bingung lagi, kamu tidak bisa bebas berlari dan sembunyi bila sedang benci atau tidak mood bicara dengan pacar yang dulu sahabat kamu itu. Kenapa? Karena sebelum menjadi pacar, kalian sudah memiliki ikatan yang kuat, yakni sebuah persahabatan. Kalau dulu, kamu bisa menganggap cuek semua yang terjadi di antara kalian -"elo-elo, gue-gue"-, maka -mau tidak mau- kamu harus mulai berbagi semuanya.

Kamu juga nggak bisa lagi minta saran kalau ada orang lain -yang lebih oke dari dia- naksir kamu. Bisa-bisa, kamu sendiri yang repot: kehilangan sahabat, sekaligus pacar. Iya kan? Meski begitu, keputusan tetap ada di tangan kamu. Seperti judul lagu, listen to your heart itu penting. Dan, perlu diketahui bahwa cinta itu adalah anugerah. Good luck !!!

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More